
Gambar yang dipotret teleskop angkasa Hubble menunjukkan, bahwa cahaya bintang tetap tersebut adalah refleksi dari gumpalan gas debu sekelilingnya, dan melalui gumpalan gas tersebut kemudian membentuk seperti suatu "gaung cahaya" yang bisa dilihat dari bumi, dengan menggunakan teleskop atau teleskop ganda dapat mengamatinya.
Sinar cahaya ini semakin bertambah besar, sebab cahaya telah sampai pada lapisan materi baru, dan menurut dugaan bahwa lapisan materi baru kira-kira pada 20 ribu tahun cahaya lalu mulai menyembur ke sekeliling ruang bintang tetap. Bintang tetap sendiri tiba-tiba bertambah besar hingga pada tingkat yang sedemikian, seakan-akan ia berada di pusat sistem tata surya kita, dan tepiannya telah mencapai orbit Jupiter.
Yang paling membuat orang merasa heran adalah, ini bukan ledakan nova atau supernova, pada saat nova atau supernova meledak, lapisan luar bintang tetap akan menyemburkan percikan ke sekeliling ruang, dan memunculkan nukleus bintangnya yang panas membara. Saat mengembang hingga sangat raksasa, permukaan luar bintang tetap masih lebih dingin, total keseluruhan hanya 2.000 C , berarti lebih rendah 1/3 dari suhu permukaan matahari.
Saat astronom melihat foto yang diambil teleskop Hubble, pada awalnya mereka tidak berani percaya dengan penglihatan matanya, sebab kapan pun belum pernah menyaksikan bahwa bintang tetap bisa berubah sedemikian cepat. Astronom berpendapat, bahwa bintang tetap pernah menyemburkan percikan ke sekeliling ruang dengan sejumlah besar materiilnya, setelah itu ia mulai memuai sendiri, dan debu di sekeliling adalah hasil percikannya. Astronom telah mengetahui, bahwa bintang tetap ini mempunyai bintang pengiring, yaitu sebuah bintang tetap lainnya, namun saat ini sebab pembentukannya masih belum diketahui secara jelas. (erabaru.or.id)*
Bookmark this post: |
0 komentar:
[+/-]Click to Show or Hide Old Comments[+/-]Show or Hide Comments
Posting Komentar